blog ini dibuat sebagai tugas saat SMA kelas XII IPA 1, SAAT ini blog aktif untuk tempat curhat.
Kamis, 16 September 2010
Cerita Inspirasi About Me
NRP : H34100024
Laskar : Laskar 10 (Ismail Marzuki)
“Kesungguhan dan Ketekunan Kunci dari Keberhasilan”
Aku adalah anak keempat dari empat bersaudara. Ayahku dulu bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu bekerja sebagai seorang guru di sebuah Sekolah Dasar yang dekat dengan rumah. Ketiga kakakku sudah bekerja. Mereka yang membantu membiayai sekolahku, apalagi setelah ayahku pensiun. Kakak-kakakku selalu berpesan kepadaku untuk selalu bersungguh-sungguh dalam belajar dan aku harus berusaha menjadi siswa yang berprestasi.
Aku bersekolah di SMA N 1 Terbanggi Besar, yang merupakan salah satu sekolah favorit di daerahku. Kakak-kakakku bangga karena aku dapat diterima di SMA tersebut. Mereka berharap nantinya aku dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
Pada saat SMP aku termasuk murid yang berprestasi, aku selalu mendapat peringkat. Akan tetapi pada saat duduk di bangku SMA prestasiku sempat menurun. Pada waktu saya kelas satu saya masih mendapat peringkat di kelas, namun pada saat saya kelas dua saya tidak mendapat peringkat, hal itu membuat kakak-kakakku kecewa. Aku berusaha keras dengan penuh semangat untuk kembali berprestasi, aku meningkatkan prestasiku dan hal itu aku buktikan kepada kakakku dengan mendapat peringkat 5 besar saat berada di kelas XII. Aku sangat senang karena kakakku kembali bangga kepadaku.
Kini aku mulai memikiran masa depanku. Awalnya aku sempat bingung menentukan pilihan yang ada di hadapanku, aku di hadapkan dengan banyak pilihan. Kakakku yang pertama menyarankanku untuk menjadi seorang guru dengan melanjutkan di UNY, kakakku yang kedua menyarankanku untuk masuk ke IPB, kakakku yang ketiga menyarankanku untuk masuk kebidanan, dia ingin aku menjadi seorang bidan, hal itu mendapat dukungan dari ibu. Semua pilihan itu membuatku bingung, karena semua itu merupakan pilihan yang sulit, karena mereka semua punya alasan yang sama baiknya, yaitu untuk mendapatkan masa depan yang baik. Dan aku sudah menetapkan pilihanku.
Keinginanku yang paling besar adalah aku ingin sekali menjadi seorang pegawai Bank, apalagi menjadi seorang Menteri Keuangan. Akhirnya aku membulatkan pilihanku untuk mendaftar di IPB, apalagi undangan USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) adalah undangan PMDK yang pertama kali datang ke sekolahku. Apalagi setelah mengetahui bahwa lulusan dari IPB banyak yang bekerja di bidang perbankan, itu berarti mendekatkan aku dengan cita-citaku.. Dengan dukungan kakakku yang kedua, akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar ke IPB dengan mendaftarkan diri di Fakultas Ekonomi Manajemen dan mengambil Departemen Agribisnis. Semoga apa yang telah aku pilih merupakan jalan hidupku dan meupakan jalan yang sudah di siapkan Allah untuk aku, untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Untuk itu, kita harus selalu berjuang untuk mencapai semua cita-cita kita. Dengan kesungguhan dan ketekunan dalam mengejakan semua hal, kita pasti bisa mencapai semua cia-cita kita. Amien....
Akhirnya kakakku mendukung keputusanku, dan mereka menaruh harapan yang besar kepadaku, mereka berharap dengan masuknya aku di IPB dan hidup jauh dari orang tua dapat membuatku lebih dewasa dalam bersikap dan aku dapat hidup mandiri. Semoga IPB dapat mengantarkan aku dalam kesuksesan dan aku dapat mewujudkan semua cita-citaku.
Jadi, meskipun kita dihadapkan oleh banyak pilihan kita harus bisa mengambil pilihan yang paling sesuai dengan hati nurani kita, jangan pernah melakukan sesuatu karena terpaksa. Buatlah orang-orang yang menyayangimu bangga atas apa yang telah kamu lakukan.
Cerita Inspirasi "Other People"
Nama : Rahmi Yuniarti Ningsih
NRP : H34100024
Laskar : Laskar 10 (Ismail Marzuki)
“Bersyukur Itu Perlu”
Hal yang terindah adalah persahabatan. Seorang sahabat yang selalu ada saat kita butuhkan. Cerita ini tentang sahabat yang aku dapatkan sewaktu SMP. Dia adalah sahabat yang sangat menginspirasi diriku untuk terus bersyukur atas apa yang telah aku miliki. Sahabatku bernama Siti Nurjanah. Kami berkenalan pada saat pendaftaran SMP. Kami adalah siswa lulusan SD yang masih sangat polos dan tidak tahu apa-apa. Untuk itu kami saling berbagi informasi. Pada saat pembagian kelas, ternyata kami berada dalam satu kelas. Hal itu sangat membuatku bahagia dan aku bersyukur bisa tinggal dalam satu kelas dengan Siti.
Kami saling bercerita tentang masa-masa SD kami masing-masing, kami berasal dari SD yang berbeda-beda. Jadi banyak sekali cerita yang dapat kami bagi. Selain itu, kami juga saling bercerita tentang keluarga kami. Semakin lama aku berteman dengan dia, aku banyak mengetahui tentang keluarganya, yang membuat aku belajar banyak tentang artinya bersyukur.
Siti adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Keluarganya termasuk keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai seorang petani yang terkadang untuk menambah penghasilan beliau menyediakan jasa sebagai tukang ojek. Ibunya bekerja sebagai pembuat kue dan menitipkan kue yang telah beliau buat ke warung-warung di sekitar rumah mereka. Untuk menambah pendapatan orang tuanya Siti tidak malu untuk berjualan kue yang dibuat oleh ibunya. Pada waktu SD Siti sering membawa kue yang di buat oleh ibunya ke sekolah, dan menjualnya kepada teman-teman di kelasnya. Hal itu berlanjut hingga ia SMP. Pada saat kelas satu Siti sering membawa kue yang dibuat oleh ibunya itu ke sekolah. Siti menjual kue-kue yang ia bawa kepada teman-teman di kelas kami, bahkan kadang-kadang aku membantu Siti untuk bereliling ke kelas-kelas lain untuk menawarkan kue yang ia bawa itu. Kue yang ia bawa selalu habis, namun pernah pada suatu hari, pada saat kue yang dibawa oleh Siti tidak habis, dia memberi kue tersebut kepada teman-temannya yang sering membantu dia berjualan.
Pada suatu hari Siti di panggil oleh guru BP, ia di tegur karena dianggap telah menyalahi peraturan yaitu berjualan di sekolah. Siti memberi penjelasan kepada guru BP, dia melakukan hal itu untuk membantu ibunya. Akhirnya guru kami mengerti dan memberi saran kepada Siti untuk menitipkan kue yang ia bawa ke kantin sekolah. Karena menurut guru kami tugas kami sebagai siswa adalah belajar dan berprestasi, bukan memikirkan cara untuk mendapatkan penghasilan. Siti melakukan saran guru kami. Tiap pagi Siti menitipkan kue yang ia bawa ke kantin sekolah dan saat pulang sekolah ia mengambil hasil penjulan kue tersebut. Hal itu berlangsung hingga kami kelas IX.
Hal itu yang sangat menginspirasi bagiku, tanpa malu Siti menjual kue buatan ibunya untuk membantu ekonomi keluarga. Mungkin tidak semua anak mau melakukan hal seperti itu. Aku selalu mengingat pesan Siti, untuk memanfaatkan semua yang telah aku punya dengan sebaik-baiknya, buatlah orang tua kita bangga atas apa yang kita lakukan, jangan sampai kita mengecewakan kedua orang tua kita, dan yang ditegaskan olehnya kepadaku adalah untuk selalu bersyukur atas apa yang telah aku miliki.
Minggu, 25 Juli 2010
Memeluk Bulan
Kau bukanlah untukku
Meski ku tahu
Ku menyayangimu
Com
Cinta tak mungkin terjadi
Diantara kita berdua
Dirimu kini telah bersamanya
Begitu pula aku telah memilikinya
Kini ku sadari rasa ini tak mungkin
Dapat terwujud dalam kisah kasih kita
Kini ku mengerti tulus cinta ini
Hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai
Karena ‘tuk bersamamu
Bagai berharap memeluk bulan
Karena ‘tuk bersamamu
Bagaikan berharap memeluk bulan
Karena ‘tuk bersamamu
Bagaikan berharap memetik bintang
ku tak mengerti....
Indahnya hanya di awal ku rasa
Mengapa kau benar
Dan aku selalu salah
Kini memang kita saling berpisah
Ku merasa sesal dalam kata
Tapi kini kamu memang bersalah
Kau berubah untuk selamanya
Sifatmu yang membuat diriku jenuh
Mendua di balik mataku
Dulu memang kita saling bersama
Ku mengira tulus dalam kata
Tapi kini kamu memang berbeda
Ku terluka untuk selamanya
Caramu yang membuat diriku jauh
Kecewa di dalam hatiku.....
Jumat, 29 Januari 2010
Jumat, 22 Januari 2010
Ada rasa
Yang tak biasa
Yang mulai kurasa
Yang entah mengapa
Mungkinkah
Ini pertanda
Aku jatuh cinta
Cintaku yang pertama
Tuhan tolong berikanlah isyarat
Semoga ada jawaban atas doaku
Gelisah aku mendamba cinta
Yang indah tanpa air mata
......
Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini
Aku tak mengerti
Akankah sama jadinya
Bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku......
Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta
Tak bisa hatiku merapikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya
Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa teruskan
Persahabatan berubah jadi cinta
Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan